Meskipun pemerintah Nigeria berturut-turut telah mencoba mendukung "Made in Nigeria" melalui kebijakan dan propaganda, orang Nigeria merasa tidak perlu untuk melindungi produk-produk ini. Survei pasar baru-baru ini menunjukkan bahwa proporsi yang lebih besar dari orang Nigeria lebih menyukai "barang buatan luar negeri", sementara relatif lebih sedikit orang yang mendukung produk buatan Nigeria.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa "kualitas produk yang rendah, kelalaian dan kurangnya dukungan pemerintah" adalah alasan utama mengapa produk Nigeria tidak disambut baik oleh orang Nigeria. Mr Stephen Ogbu, seorang pegawai negeri Nigeria, menunjukkan bahwa kualitas rendah adalah alasan utama mengapa dia tidak memilih produk Nigeria. “Saya ingin menggurui produk lokal, tapi kualitasnya kurang menggembirakan,” ujarnya.
Ada juga orang Nigeria yang mengatakan bahwa produsen Nigeria kurang percaya diri terhadap produk dan nasional. Mereka tidak percaya pada negaranya sendiri dan diri mereka sendiri, itulah sebabnya mereka biasanya memasang label "Made in Italy" dan "Made in other countries" pada produk mereka.
Ekene Udoka, seorang pegawai negeri Nigeria, juga berulang kali menyebutkan sikap pemerintah terhadap produk yang diproduksi di Nigeria. Menurut dia: "Pemerintah tidak melindungi barang-barang yang diproduksi secara lokal atau mendorong mereka dengan memberikan insentif dan penghargaan lainnya kepada produsen, itulah sebabnya dia juga tidak menggunakan produk buatan Nigeria".
Selain itu, beberapa penduduk Nigeria mengatakan bahwa kurangnya individualitas produk menjadi alasan mengapa mereka memilih untuk tidak membeli produk lokal. Apalagi, sebagian warga Nigeria percaya bahwa produk buatan Nigeria dibenci oleh masyarakat. Umumnya orang Nigeria mengira bahwa siapa pun yang menggurui produk lokal itu miskin, sehingga banyak orang tidak ingin dicap miskin. Orang-orang tidak memberikan penilaian tinggi pada produk yang dibuat di Nigeria, dan mereka kurang menghargai dan mempercayai produk yang dibuat di Nigeria.
