Mesir telah memiliki sub-sektor manufaktur yang lengkap, seperti makanan dan minuman, baja, farmasi, dan mobil, dan memiliki syarat untuk menjadi tujuan utama manufaktur global. Selain itu, terdapat beberapa kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK) antar provinsi yang berbeda, memberikan investor sistem pajak dan tarif yang disederhanakan.
Makanan dan minuman
Sektor makanan dan minuman (F&B) Mesir sebagian besar didorong oleh basis konsumen negara yang berkembang pesat, dan ukuran populasi kawasan ini menempati urutan pertama di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara. Ini adalah pasar makanan halal terbesar keempat di dunia, setelah Indonesia, Turki, dan Pakistan. Pertumbuhan penduduk yang diharapkan merupakan indikator kuat bahwa permintaan akan terus meningkat. Menurut data Dewan Ekspor Industri Makanan Mesir, ekspor makanan pada semester pertama 2018 mencapai US $ 1,44 miliar, dipimpin oleh sayuran beku (US $ 191 juta), minuman ringan (US $ 187 juta) dan keju (US $ 139 juta). Negara-negara Arab menyumbang bagian terbesar dari ekspor industri makanan Mesir yaitu 52%, senilai US $ 753 juta, diikuti oleh Uni Eropa, dengan pangsa 15% (US $ 213 juta) dalam total ekspor.
Menurut Kamar Industri Makanan Mesir (CFI), ada lebih dari 7.000 perusahaan manufaktur makanan di negara ini. Perusahaan Gula Al-Nouran merupakan pabrik gula buatan mesin skala besar pertama di Mesir yang menggunakan gula bit sebagai bahan bakunya. Pabrik tersebut memiliki lini produksi gula nabati terbesar di Mesir dengan produksi harian 14.000 ton. Mesir juga merupakan rumah bagi para pemimpin global dalam manufaktur makanan dan minuman, termasuk Mondelēz, Coca-Cola, Pepsi, dan Unilever.
Baja
Dalam industri baja, Mesir adalah pemain global yang kuat. Output baja mentah pada tahun 2017 menduduki peringkat ke-23 dunia, dengan output 6,9 juta ton, meningkat 38% dibanding tahun sebelumnya. Dalam hal penjualan, Mesir sangat bergantung pada batang baja, yang menyumbang sekitar 80% dari semua penjualan baja. Karena baja merupakan komponen dasar infrastruktur, mobil, dan konstruksi, industri baja akan terus menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Mesir.
Obat
Mesir adalah salah satu pasar farmasi terbesar di Timur Tengah dan Afrika Utara. Penjualan obat-obatan diperkirakan akan tumbuh dari US $ 2,3 miliar pada 2018 menjadi US $ 3,11 miliar pada 2023, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 6,0%. Perusahaan besar dalam industri farmasi dalam negeri termasuk Industri Farmasi Internasional Mesir (EIPICO), Industri Farmasi Mesir Selatan (SEDICO), Medical United Pharmaceutical, Vacsera dan Amoun Pharmaceuticals. Perusahaan farmasi multinasional dengan basis produksi di Mesir antara lain Novartis, Pfizer, Sanofi, GlaxoSmithKline dan AstraZeneca.